Senin, 05 Mei 2014

FF

Cast:

Oh sehun

Soo Kyung (OC)

Bang Minah


Soo Kyung pov


"noonaaaa" teriak sehun kepadaku. Ugh, aku tidak suka dipanggil noona olehnya, kami berdua hanya berbeda satu tahun ah tidak, kita berbeda tidak ada satu tahun, hanya aku 7 bulan lebih tua daripadanya. Sehun April 1994aku Oktober 1993. Walaupun begitu ia tetap memanggilku 'noona' yah, dia tidak tahu kalau aku tidak suka dipanggil 'noona' olehnya. "nooonaaa, yaak!" katanya lagi sambil mengguncangkan bahuku "ah ne, wae?" jawabku yang tersadar dari lamunanku "kau sedang melamunkan apa hah? Yadoong yaaa?" katanya sambil tertawa geli "yak! Aku masih polos tau!" jawabku membela diri "kau polos? Jangan bercanda! Haha" katanya masihtertawa "aish, sudahlah terserah kau. Oh iya, kau kenapa memanggilku?" tanyaku "oiya, aku mau meminta bantuan pertolonganmu!" katanya "bantuan apa?" "bantu aku agar aku bisa berkencan dengan Minah dong!" katanya "Minah?" kataku masih mencerna arti katanya barusan "ne! Bang Minah! Temanmu itu!" katanya mantap.


Degh


"hei, noona!" katanya lagi "kau kenapa sih? Melamun lagi?!" tanyanya dengan poutnya yang membuatnya semakin imut "ah, akan kuusahakan. Aku harus pergi" kataku "yak! Kenapa buru-buru?" katanya "a..aku ada urusan" jawabku dan langsung pergi meninggalkan sehun. Sehun menyukai sahabatku? Mengapa ia tidak peka kepadaku? Maksudku aku menyukainya sejak pertama ia tersenyum kepadaku. Senyumnya membuat kupu-kupu didalam hatiku tidak bisa diam. Tetapi, kenyataan, sehun malah meminta bantuanku untuk membantunya agar Minah mau berkencan dengannya.


SooKyung-a, Oh Sehun menyukai Bang Minah! Bukan denganmu! Berhentilah bermimpi mendapatkannya!


------------------


@Seoul Performing Art School


"hei!" Sapa Sehun kepadaku yang sedang berjalan bersama Minah "hei! Pagi Sehun!" sapa Minah. 


Ingat Soo-Kyung! Kau harus pergi meninggalkan mereka berdua.


            As long as you happy,

                 Im happy too


Sehun pov

"yak! SooKyung-a! Tunggu aku!" kata Eun-Hoon. Yes! Akhirnya aku bisa berduaan dengannya! "sudah, biarkan SooKyung noona, kan masih ada aku" jawabku sambil tersenyum kepadanya "ah ne" jawabnya gugup. Duh, suasana sangat awkward! Aku dan EunHoon hanya berjalan melewati lorong demi lorong dengan diam. Apa yang harus aku lakukan? 

"uhm, noona kau sudah sarapan?" tanyaku gugup "sudah, kau?" tanyanya "belum, mau menemaniku membeli roti sebentar?" "baiklah" jawabnya dengan senyumnya yang manis. ----

"noona mau susu? Atau roti?" tanyaku "aku sudah makan tadi" katanya "noona tidak mau susu?" tanyaku lagi menyakinkan "tidak, terimakasih" jawabnya sambil tersenyum. Berbeda sekali dengan SooKyung, dia pasti tidak pernah sarapan dirumah dan membeli sarapan disini bersamaku. 

----

"aish, kenapa sookyung seharian ini sangat sibuk?!" dumel Minah disampingku, ia baru saja ditinggal oleh SooKyung 'lagi' dan terpaksa pulang bersamaku. "mungkin sookyung noona benar2 lg sibuk" kataku menenangkannya "huft,baiklah dia lagi sibuk okey" katanya dengan poutnya "kau imut sekali kalau mempoutkan bibirmu seperti itu" katanya, dan dalam sedetik aku baru tersadar berbicara apa. "Sehun paboooo" rutukku "mwo? Kau bilang aku imut? Kkk" katanya "ah, ne" kataku gugup "uhm, noona" kataku memulai pembicaraan lagi "hmm?" jawabnya "besok malam, kau ada acara?" tanyaku dengan hati2 "tidak, kenapa?" tanyanya memalingkan wajahnya kearahku "maukah kau berkencan denganku?" tanyaku "mwo? Kau serius?" tanyanya dengan mata terbelalak "ne, aku serius" "baiklah, aku terima tawaran kencanmu" katanya sambil mengangguk kearahku "jinjja? Yess! Besok aku terbelalak "ne, aku serius" "baiklah, aku terima tawaran kencanmu" katanya sambil mengangguk kearahku "jinjja? Yess! Besok aku jemput dirumahmu!" kataku bersemangat "kau tau rumahku?" tanyanya terkejut "ah itu, aku tau dari SooKyung noona" kataku malu "kkk, baiklah" jawabnya 


Naega obshido geurido 

areumdaunji?

Apakah tanpaku terasa indah?


Lusanya,


SooKyung Pov


*message received*

Noonanoonanoonanoona!!! Ayo bertemu dicafe biasa kita jam 7 malam! Aku tunggu ditempat biasa kita bertemu! Annyeong~! 


"mwo? Jam 7?" kataku terkejut, aku memang seharian ini tidak memegang hp dan memilih untuk mengisi hari dengan 'movie marathon'. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul tujuh kurang 20menit. Dengan cepat aku segera berganti baju dan pergi.


19.25


Aku sudah menunggu sehun selama kurang lebih 25menit. Setelah membaca sms darinya, aku segera bersiap-siap dan pergi ketempat janjian kami. Aku kira, aku akan telat, tetapi ternyata dugaanku salah.Satu cangkir coklat panas dan satu potong bluberry cheesecake sdh hbs setengahnya. Bubble tea rasa coklat kesukaan sehun pun sudah hampir tidak dingin lagi.


"yak! Oh Sehun! Dalam waktu 10menit kau tidak datang juga, aku akan pergi"

*message sent*


Setelah sms itu terkirim, tak lama kemudian, Sehun pun datang dengan santainya. "mian aku telat" katanya sembari menarik kursi untuk duduk didepanku, aku tak menjawabnya. "noona, kau marah?" tanyanya lagi, dan tetap aku tidak menjawab "kau sudah membeli ini? Huft, harusnya aku yang menraktirmu, bukan kamu yang menraktirku" katanya "maksudmu?" tanyaku "lihat ini" katanya dan sambil memamerkan gelang kulitnya yang ada tulisan "OSH-BMA" "ka..kau sudah jadian dengan Minah?" tanyaku tidak percaya "ne! Aku telat karena aku harus mengantarkan Minah keapartemennya. Dan aku mengajakmu kesini karena aku ingin menraktirmu sebagai ucapan terimakasih" jawabnya sambil menyeruput bubble teanya "tapi aku telat. Mian" lanjutnya lagi. Aku tidak bisa menjawab apa-apa. Hatiku sudah hancur mendengar cerita bahwa temanku berpacaran dengan orang yang aku suka. "yak, kau tidak mengucapkan chukkae kepada temanmu ini?" katanya. Aku berdiri dan bergegas untuk pergi "ch..chukkae" kataku dan langsung pergi sebelum sehun melihat air mata membanjiri mataku.

-----

*BRAK*

Aku membanting pintu apartemenku dan menjatuhkan diriku kesofa. 

Aku menangis dan terus menangis malam itu. Aku seperti orang bodoh, menangisi orang yang sudah memiliki pasangan. Bahkan pasangannya adalah temanmu sendiri. Aku sudah tidak peduli berapa sms dan telefon masuk dari sehun.


Aku harus menjauhinya.

-----

Aku memutuskan untuk tidak masuk kuliah selama tiga hari. Hari ini aku kembali masuk kuliah dengan mata yang sudah-agak-terlihat-normal, aku berusaha senyum dan menjawab sapaan selamat pagi kepada semua orang yang kukenal, aku sudah berusaha untuk bertingkah senormal mungkin. Sehun tidak lagi sms dan menelfonku. Mungkin dia sudah melupakanku. Jam-jam kuliah terasa membosankan tanpa Sehun. Aku sering melihatnya bergandengan tangan dengan mesranya bersama Minah, sering juga air mataku jatuh kepipiku disaat aku melihat mereka berdua bermesraan atau disaat aku memikirkan Sehun. 


Uji mallago nal wirohaejullae?

        Akankah kau menghibur dan 

  mengatakan jangan menangis padaku?


Sehun pov


"hei" sapaku saat melihat SooKyung berjalan sendirian, "apa kabar" tanyaku "ba..baik" katanya "noona, bogosipeunde" kataku, aku tidak bermaksud gombal, aku memang merindukannya "Minah dimana?" tanyanya "kenapa kau menanyakkannya?" tanyaku "tidak sepantasnya seorang yang sudah memiliki kekasih berkata 'bogosipeunde' kepada cewek lain" katanya datar "noona, kau kenapa sih?" tanyaku, SooKyung noona memang aneh sekarang "kau marah kepadaku?" tanyaku lagi, tetapi ia menjawabnya dengan pergi meninggalkanku.

Kau kenapa?

Karena penasaran aku mengejarnya dan menarik pergelangan tangannya. "aku salah apa?" tanyaku, dia tidak menjawab bahkan melihat kearahku "kau marah karena aku telat waktu itu?" tanyaku lagi, ia masih bertingkah sama seperti tadi "kau membenciku gara-gara aku telat?" dia tetap diam dan tak menatapku "kau kekanakanakan noona" kataku melepas cengkramanku dan pergi.


Nado bogoshipo...

         Aku merindukanmu juga...


SooKyung POV


"kau kekanakanakan noona"

Kata-kata itu sangat membekas didalam hatiku. Aku tidak marah kepadamu Sehun, tapi aku harus melupakanmu. Aku tidak bisa menatap matamu karena menatap matamu hanya membuat hatiku semakin sakit. 


"noona, bogosipeunde" 


Aku ingin membalasnya dan memelukmu. Tapi aku tidak bisa. Kau sudah menjadi kepunyaan Minah. Tidak sepantasnya aku menjawabnya dan memelukmu.


----


Sehun, benar-benar marah kepadaku. Setiap aku melihatnya dia akan 

membuang muka. Aku tidak tahu perasaanku, antara senang dan sedih. "hei! SooKyung!" sapa Minah "Kau kemana aja sih?" tanyanya "aku? Aku tidak kemana-mana" kataku, memang aku tidak kemana-mana, hanya menangis dan belajar menerima kenyataan "mengapa kau menjauh dari aku?" tanyanya "aku tidak menjauh, aku hanya tidak mau mengganggu hubungan kalian" kataku "huft, aku bosen bersama Sehun" katanya membuatku sangat terkejut. Belum ada seminggu mereka jadian Minah sudah bosan bersama Sehun? "maksudmu?" tanyaku "kau taukan, kalau prinsipku tidak mau menikah bahkan berpacaran dengan dongsaeng? Lagipula aku dan Chanyeol masih menjalin hubungan" katanya santai "kau jahat sekali!" kataku setengah berteriak "Sehun sangat mencintaimu!! Dan kau malah mempermainkannya!!" kataku membentaknya "SooKyung, apa urusanmu? Ini hidupku, tidak ada urusannya untukmu" katanya sambil memoleskan lipblam dibibirnya "kau ini!!" aku hampir menamparnya "yak! Mau kau apakan minahku?!" kata Sehun memegang pergelangan tanganku yang sudah hampir mengenai minah "i..ini tidak seperti yang kamu lihat Sehun!" belaku "tidak seperti yang aku lihat?! Jelas-jelas kau membentaknya dan hampir menamparnya" bentak Sehun, baru pertama kali aku dibentaknya "aku hampir menamparnya, karena aku membelamu Sehun!! Kau tahu? Kekasihmu ini tidak mencintaimu!! Dia masih berhubungan dengan Chanyeol!! Dia hanya mempermainkanmu!!" kataku tidak kalah kerasnya 


*PLAKK*


Sehun menamparku.

Sehun menamparku dengan sangat keras dipipi kiriku.

"KAU! KAU JANGAN PERNAH BERKATA YANG TIDAK-TIDAK TENTANG MINAH!! KALAU KAU MEMBENCIKU, BENCI SAJA AKU!! JANGAN MINAH!!" bentaknya sangat keras, semua orang sudah melihat kearah kami. Sehun pergi. Dan aku, hanya berlari terus menuju apartementku tanpa melihat kanan kiri. Mencoba menahan air mata yang sudah tidak bisa dibendung ini.

------

Biru.

Pipi sebelah kiriku biru dan sedikit bengkak, akibat ditampar Sehun. Dia menamparku sangat keras, lebih keras daripada appaku menamparku. Aku bertingkah seperti itu karena aku membelanya, tetapi ia malah menamparku dan membuatku malu. 


Mianhaeyo...

Maafkan aku...


Sehun POV

Aku baru akan menjemput Minah diapartementnya untuk makan malam bersamaku, tetapi, aku melihatnya bergandengan tangan dengan Chanyeol didepan pintu apartementnya. 

Benar kata SooKyung, Minah memang hanya mempermainkanku. Aku sangat merasa sangat bersalah telah menamparnya. Aku mendekati minah dan Chanyeol yang sedang asyik berpelukkan dan mengucapkan "selamat malam" dan segera melabrak Minah "Yak! Kau?! Yeoja macam apa kau?!" kataku "heii, jangan berani bicara kasar sobat!" kata Chanyeol menghalangi tatapanku terhadap Minah "asal kau tahu, Minah tidak pernah menyukaimu, dia hanya mempermainkanmu. Kasian sekali kau sobat" kata Chanyeol yang menepuk-nepuk punggungku. Amarah tidak bisa kubendung lagi, aku menonjok perut Chanyeol dan segera pergi tanpa sepatah kata apapun. 

----

Aku berada didepan pintu apartement SooKyung. Aku mendengar suara tangisan dari balik pintu apartementnya. Merasa bersalah, itu yang kurasakan, aku bahkan melakukan sesuatu yang amat sangat kasar terhadap SooKyung, aku juga telah mempermalukkannya. Kucoba memberanikan diri menekan bel apartementnya pelan-pelan. "nuguya?" katanya dari dalam apartementnya "chakamman" dalam waktu kurang dari 10detik, pintu apartemennya sudah terbuka lebar. Kulihat matanya bengkak, pipi sebelah kirinya membiru dan sedikit bengkak. Dan aku baru tersadar, bahwa selama ini aku menyukai SooKyung. Aku tidak merasakan amat sakit ketika melihat Minah berpelukkan dengan Chanyeol diapartementnya. Tapi melihat SooKyung dengan keadaan yang parah menurutku, membuatku sakit. Sookyung segera menutup pintu yang segera kutahan dengan kakiku. 


Aku memeluknya "Mianhaeyo noona"


Neol jehahaetdan mariya

          I liked you from the start


SooKyung POV


Aku,

Mendengar bel apartementku berbunyi. "nuguya?" tanyaku setengah berteriak, tak ada jawaban "chakkaman" teriakku. Aku membuka pintu dengan penampilanku yang sangat buruk. Dibalik pintu, aku melihat Sehun. Dengan cepat kututup pintu, tetapi telat. Sehun menahannya dan memelukku, "mianhaeyo noona" katanya. Aku sudah berusaha menahan air mataku, tetapi tidak bisa. Semua tumpah disaat Sehun memelukku dan meminta maaf. "kau jahat" kataku dengan sesekali sesegukkan dan melepaskan pelukannya "maafkan aku noona. Seharusnya, aku percaya kepadamu bukan kepada Minah" katanya "dan, maafkan aku telah membuatmu separah ini" katanya sambil mengusap pipiku yang agak bengkak karenanya "gwenchana" kataku "naneun" "saranghae noona" katanya tiba-tiba membuatku sangat terkejut "aku baru tersadar, aku menyukaimu, bukan Minah noona" katanya dan memelukku lagi. Aku membalas pelukkannya dan berkata "Neol jehahaetdan mariya" 


-Epilog-


"Noona! Happy 200days anniversary!" ucap Sehun dengan membawa kue ditangannya, "aku harap, aku bisa bersama noona sampai akhir hayatku!" katanya dilebih-lebihkan "yak! Jangan lebay" kataku dengan sedikit tertawa "dan jangan sebut aku noona" kataku "tetapi kau lebih tua daripadaku" katanya "yak! Aku hanya beda 7bulan denganmu Sehun! Bisakah kau memanggilku 'Chagi' atau 'Yeobo'" kataku dengan pout yang sengaja kubuat "aigoo, jadi kau mau kupanggil chagi?" katanya sambil mencubit pipiku. Aku hanya membalas dengan senyum. 


You make my day Oh Sehoon.


Gidaryeo uri dulmanui happy

                  endingeul

        Kita hanya menunggu untuk

             akhir yang bahagia.


THE END.